BAB 1
PENDAHULUAN
Di dunia sekurangnya 200 juta kasusdan 650.000 kematian terjadi akibat disentri basiler pada anak-anak dibawah usia 5 tahun. Kebanyakan kuman penyebab disentri basiler ditemukan di Negara berkembang dengan kesehatan lingkungan yang masih kurang. Disentri amoeba hampir menyebar di seluruh dunia terutama di Negara yang berkembang yang berada didaerah tropis. Hal ini dikarenakan faktor kepadatan penduduk, hygiene individu, sanitasi lingkungan dan keadaan sosial ekonomi serta cultural yang menunjang. Penyakit ini biasa menyerang anak dengan usia lebih dari 5 tahun. Spesies Entamoeba menyerang 10% populasi di dunia. Prevalensi yang tinggi mencapai 50% di Asia, Afrika, dan Amerika selatan. Sedangkan pada Shigella di Amerika serikat menyerang 150.000 kasus dan di Negara-negara yang berkembang Shigella flexeneri dan S. dysentriae menyebabkan 600.000 kematian per tahun.
BAB 2
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Disentri
merupakan tipe diare yang berbahaya dan sering kali menyebabkan kematian
dibandingkan dengan tipe diare akut yang lain. Penyakit ini dapat disebabkan
oleh bakteri (disentri basiler) dan amoeba (disentri amoeba).
Di
Amerika serikat, insiden diseentri amoeba mencapai 1-5 % sedangkan disentri
basiler dilaporkan kurang dari 500.000kasus tiap tahunnya. Sedangkan kejadian
disentri amoeba di Indonesia sampai saat ini masih belum ada, akan tetapi untuk
disentri basiler dilaporkan 5% dari 3848 orang penderita diare berat menderita
disentri basiler.
Di dunia sekurangnya 200 juta kasusdan 650.000 kematian terjadi akibat disentri basiler pada anak-anak dibawah usia 5 tahun. Kebanyakan kuman penyebab disentri basiler ditemukan di Negara berkembang dengan kesehatan lingkungan yang masih kurang. Disentri amoeba hampir menyebar di seluruh dunia terutama di Negara yang berkembang yang berada didaerah tropis. Hal ini dikarenakan faktor kepadatan penduduk, hygiene individu, sanitasi lingkungan dan keadaan sosial ekonomi serta cultural yang menunjang. Penyakit ini biasa menyerang anak dengan usia lebih dari 5 tahun. Spesies Entamoeba menyerang 10% populasi di dunia. Prevalensi yang tinggi mencapai 50% di Asia, Afrika, dan Amerika selatan. Sedangkan pada Shigella di Amerika serikat menyerang 150.000 kasus dan di Negara-negara yang berkembang Shigella flexeneri dan S. dysentriae menyebabkan 600.000 kematian per tahun.
WHO menyebutkan bahwa sekitar 15 persen dari seluruh
kejadian diare pada anak di bawah usia 5 tahun adalah
disentri. Adapun hasil survei evaluasi di Indonesia pada tahun 1989-1990 juga
menunjukkan angka kejadian yang sama. Disentri menjadi penyebab panting pada
kesehatan dan kematian yang dikaitkan dengan diare.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan disentri?
1.3
Tujuan
Penulisan
1.
Tujuan khusus
Untuk memenuhi
penugasan kelompok yang diberikan oleh dosen pembimbing
2.
Tujuan umum
Setelah mengkaji
tentang defenisi, etiologi. Tanda dan gejala dan lain-lainnya, perawat ataupun
mahasiswa dapat menegakkan diagnosa dan intervensi dengan benar dan tepat.
1.4
Manfaat
Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1.
Menambah pengetahuan tentang konsep penyakit
pankreatits.
2.
Menambah pengetahuan
tentang asuhan keperawatan pada pasien pankreatitis.
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Disentri berasal dari bahasa yunani, yaitu dys
(=gangguan) dan enteron (=usus), yang berarti radang usus yang
menimbulkan gejala meluas, tinja lendir bercampur darah.
Disentri merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit perut dan buang air besar yang encer secara terus menerus (diare) yang bercampur lendir dan darah.
Disentri merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit perut dan buang air besar yang encer secara terus menerus (diare) yang bercampur lendir dan darah.
Disentri merupakan suatu infeksi yang menimbulkan luka yang
menyebabkan tukak terbatas di colon yang ditandai dengan gejala khas yang
disebut sebagai sindroma disentri, yakni :
1.
Sakit
di perut yang sering disertai dengan tenesmus,
2.
Berak-berak,
dan
3.
Tinja
mengandung darah dan lendir.
Adanya darah dan lekosit dalam tinja merupakan
suatu bukti bahwa kuman penyebab disentri tersebut menembus dinding kolon dan
bersarang di bawahnya. Penyakit
ini seringkali terjadi karena kebersihan tidak terjaga,baik karena kebersihan
diri atau individu maupun kebersihan masyarakat dan lingkungan.
2.2 Anatomi dan
Fisiologi
a. Usus Besar (Intestinum Mayor)
Panjangnya ± 1 ½ m, lebar 5-6 cm, lapisan-lapisan usus besar
dari dalam ke luar adalah :
a. Selaput lender
b. Lapisan otot melingkar
c. Lapisan otot memanjang
d. Jaringan ikat.
b. Fungsi Usus Besar
a.
Menyerap air dari makanan
b.
Tempat inggal bakteri koli
c.
Tempat feses
2.3 Etiologi
Penyebab Disentri yang paling umum adalah tidak
mencuci tangan setelah menggunakan toilet umum atau tidak mencuci tangan
sebelum makan. Cukup simple memang untuk penyebab disentri sebagai kasus klasik, tapi itulah kenyataannya. Secara
garis besar penyebab penyakit disentri sangat erat kaitannya dengan kebersihan
lingkungan dan kebiasaan hidup bersih.
Bakteri penyebab penyakit disentri antara lain kontak dengan
bakteri Shigella dan beberapa jenis Escherichia coli (E. coli). Penyebab lain
bakteri yang kurang umum dari diare berdarah termasuk infeksi Salmonella dan
Campylobacter. Untuk jenis penyakit disentri amoeba, disebabkan oleh parasit Entamoeba
histolytica
Mikroorganisme
penyebab disentri baik itu berupa bakteri maupun parasit menyebar dari orang ke
orang. Hal yang sering terjadi penderita menularkan anggota keluarga untuk
menyebarkannya ke seluruh anggota keluarga yang lainnya. Infeksi oleh
mikroorganisme penyebab disentri ini dapat bertahan dan menyebar untuk sekitar
empat minggu.
Disentri juga
dapat menyebar melalui makanan yang terkontaminasi. Negara miskin yang memiliki
sistem sanitasi yang tidak memadai menunjukkan angka yang tinggi untuk kejadian
kasus penyakit disentri. Frekuensi setiap patogen penyebab penyakit disentri
bervariasi di berbagai wilayah dunia. Sebagai contoh, Shigellosis yang paling
umum di Amerika Latin sementara Campylobacter adalah bakteri yang dominan di
Asia Tenggara. Disentri jarang disebabkan oleh iritasi kimia atau oleh cacing
usus.
Mikroorganisme Penyebab Disentri
Disentri Amoeba (amoebiasis)
disebabkan oleh parasit protozoa yang dikenal dengan nama Entamoeba
histolytica. Amuba bisa eksis untuk jangka waktu yang lama di usus besar
(kolon). Pada sebagian besar kasus, amoebiasis tidak menimbulkan gejala (hanya
sekitar 10% dari individu yang terinfeksi). Hal ini jarang kecuali di zona
tropis dunia, di mana penyakit ini sangat lazim. Orang dapat terinfeksi setelah
menelan kotoran yang mengandung parasit kemudian di ekskresikan seseorang.
Orang-orang berisiko tinggi tertular parasit melalui makanan
dan air jika terkontaminasi atau tercemar oleh limbah. Parasit juga dapat masuk
melalui mulut ketika tangan di cuci dalam air yang terkontaminasi. Jika orang
mengabaikan untuk mencuci dengan benar sebelum menyiapkan makanan, makanan
dapat terkontaminasi. Buah-buahan dan sayuran bisa terkontaminasi jika dicuci
dalam air tercemar atau ditanam di tanah yang telah dipupuk oleh limbah
manusia.
Untuk mikroorganisme penyebab disentri bakteri Shigella dan Campylobacter, merupakan penyebab penyakit disentri bacilliary yang
dapat ditemukan di seluruh dunia. Mereka menembus lapisan usus, menyebabkan
pembengkakan, ulserasi, dan diare parah yang mengandung darah dan nanah. Kedua
infeksi disebarkan oleh konsumsi makanan yang terkontaminasi tinja dan air.
Jika orang tinggal atau melakukan perjalanan di wilayah di mana kemiskinan atau
kepadatan dapat mengganggu kebersihan dan sanitasi, mereka beresiko terkena
bakteri invasif. Anak-anak (usia 1 sampai 4) hidup dalam kemiskinan yang paling
mungkin untuk kontak Shigellosis, campylobakteriosis, atau salmonellosis.
2.4 Gejala
Klinis
2.4.1 Disentri basiler
Disentri basiler, disebabkan oleh Shigella,s p.
Disentri basiler, disebabkan oleh Shigella,s p.
Shigella adalah basil non
motil, gram negatif, famili enterobacteriaceae. Ada 4 spesies Shigella,
yaitu S.dysentriae, S.flexneri, S.bondii dan S.sonnei. Terdapat
43 serotipe O dariShigella. S.sonnei adalah
satu-satunya yang mempunyai serotipe tunggal. Karena kekebalan tubuh yang
didapat bersifat serotipe spesifik, maka seseorang dapat terinfeksi beberapa
kali oleh tipe yang berbeda. Genus ini memiliki kemampuan menginvasi sel epitel
intestinal dan menyebabkan infeksi dalam jumlah 102-103 organisme. Penyakit ini
kadang-kadang bersifat ringan dan kadang-kadang berat. Suatu keadaan lingkungan
yang jelek akan menyebabkan mudahnya penularan penyakit. Secara klinis mempunyai
tanda-tanda berupa diare, adanya lendir dan darah dalam tinja, perut terasa
sakit dan tenesmus. Shigella sp merupakan penyebab terbanyak
dari diare invasif (disentri) dibandingkan dengan penyebab lainnya. Hal ini
tergambar dari penelitian yang dilakukan oleh Taylor dkk. di Thailand pada
tahun 1984.
- Diare mendadak yang disertai darah dan lendir dalam tinja. Pada disentri shigellosis, pada permulaan sakit, bisa terdapat diare encer tanpa darah dalam 6-24 jam pertama, dan setelah 12-72 jam sesudah permulaan sakit, didapatkan darah dan lendir dalam tinja.
- Panas tinggi (39,50 – 400 C), appear toxic.
- Muntah-muntah.
- Anoreksia.
- Sakit kram di perut dan sakit di anus saat BAB.
- Kadang-kadang disertai dengan gejala menyerupai ensefalitis dan sepsis (kejang, sakit kepala, letargi, kaku kuduk, halusinasi).
2.4.2 Disentri amoeba
Disentri amoeba, disebabkan Entamoeba hystolitica.
Disentri amoeba, disebabkan Entamoeba hystolitica.
E.histolytica merupakan
protozoa usus, sering hidup sebagai mikroorganisme komensal apatogen) di usus
besar manusia. Apabila kondisi mengijinkan dapat berubah menjadi patogen dengan
cara membentuk koloni di dinding usus dan menembus dinding usus sehingga
menimbulkan ulserasi. Siklus hidup amoeba ada 2 bentuk, yaitu bentuk trofozoit
yang dapat bergerak dan bentuk kista.
Bentuk trofozoit ada 2
macam, yaitu trofozoit komensal (berukuran < 10 mm) dan trofozoit patogen
(berukuran > 10 mm). Trofozoit komensal dapat dijumpai di lumen usus tanpa
menyebabkan gejala penyakit. Bila pasien mengalami diare, maka trofozoit akan
keluar bersama tinja. Sementara trofozoit patogen yang dapat dijumpai di lumen
dan dinding usus (intraintestinal) maupun luar usus (ekstraintestinal) dapat
mengakibatkan gejala disentri. Diameternya lebih besar dari trofozoit komensal
dapat sampai 50 mm) dan mengandung beberapa eritrosit di dalamnya. Hal ini
dikarenakan trofozoit patogen sering menelan eritrosit (haematophagous
trophozoite). Bentuk trofozoit ini bertanggung jawab terhadap terjadinya gejala
penyakit namun cepat mati apabila berada di luar tubuh manusia. mempunyai
tanda-tanda berupa diare, adanya lendir dan darah dalam tinja, perut terasa
sakit dan tenesmus.
Bentuk kista juga ada
2 macam, yaitu kista muda dan kista dewasa. Bentuk kista hanya dijumpai di
lumen usus. Bentuk kista bertanggung jawab terhadap terjadinya penularan
penyakit dan dapat hidup lama di luar tubuh manusia serta tahan terhadap asam
lambung dan kadar klor standard di dalam sistem air minum. Diduga kekeringan
akibat penyerapan air di sepanjang usus besar menyebabkan trofozoit berubah
menjadi kista.
- Diare disertai darah dan lendir dalam tinja.
- Frekuensi BAB umumnya lebih sedikit daripada disentri basiler (≤10x/hari)
- Sakit perut hebat (kolik)
- Gejala konstitusional biasanya tidak ada (panas hanya ditemukan pada 1/3 kasus).
2.5 Patofisiologi dan Patogenesa
a. Disentri basiler Semua
strain kuman Shigella menyebabkan disentri, yaitu suatu keadaan yang ditandai
dengan diare, dengan konsistensi tinja biasanya lunak, diserta ieksudat
inflamasi yang mengandung leukosit polymorfonuclear (PMN) dan darah. Kuman
Shigella secara genetik bertahan terhadap pH yang rendah, maka dapat melewati
barrier asam lambung. Ditularkan secara oral melalui air,makanan, dan lalat
yang tercemar oleh ekskreta pasien. Setelah melewati lambung dan usus halus,
kuman ini menginvasi sel epitel mukosa kolon dan berkembang biak didalamnya.
Kolon merupakan tempat utama yang diserang Shigella namun ileumterminalis dapat
juga terserang. Kelainan yang terberat biasanya di daerahsigmoid, sedang pada
ilium hanya hiperemik saja. Pada keadaan akut dan fatalditemukan mukosa usus
hiperemik, lebam dan tebal, nekrosis superfisial, tapi biasanya tanpa ulkus.
Pada keadaan subakut terbentuk ulkus pada daerah folikel limfoid, dan pada
selaput lendir lipatan transversum didapatkan ulkus yang dangkal dan kecil,
tepi ulkus menebal dan infiltrat tetapi tidak berbentuk ulkus bergaung
S.dysentriae, S.flexeneri, dan S.sonei menghasilkan eksotoksin antara lain ShET1,
ShET2, dan toksin Shiga, yang mempunyai sifat enterotoksik, sitotoksik,dan
neurotoksik. Enterotoksin tersebut merupakan salah satu faktor virulen sehingga
kuman lebih mampu menginvasi sel eptitel mukosa kolon dan menyebabkan kelainan
pada selaput lendir yang mempunyai warna hijau yang khas. Pada infeksi yang
menahun akan terbentuk selaput yang tebalnya sampai 1,5cm sehingga dinding usus
menjadi kaku, tidak rata dan lumen usus mengecil. Dapat terjadi perlekatan
dengan peritoneum.
b. Disentri Amuba Trofozoit yang
mula-mula hidup sebagai komensal di lumen usus besar dapat berubah menjadi
patogen sehingga dapat menembus mukosa usus danmenimbulkan ulkus. Akan tetapi
faktor yang menyebabkan perubahan ini sampaisaat ini belum diketahui secara
pasti. Diduga baik faktor kerentanan tubuh pasien,sifat keganasan (virulensi)
amoeba, maupun lingkungannya mempunyai peran.Amoeba yang ganas dapat
memproduksi enzim fosfoglukomutase danlisozim yang dapat mengakibatkan
kerusakan dan nekrosis jaringan dinding usus.Bentuk ulkus amoeba sangat khas
yaitu di lapisan mukosa berbentuk kecil, tetapidi lapisan submukosa dan muskularis
melebar (menggaung). Akibatnya terjadiulkus di permukaan mukosa usus menonjol
dan hanya terjadi reaksi radang yangminimal. Mukosa usus antara ulkus-ulkus
tampak normal. Ulkus dapat terjadi disemua bagian usus besar, tetapi
berdasarkan frekuensi dan urut-urutan tempatnya adalah sekum, kolon asenden,
rektum, sigmoid, apendiks dan ileum terminalis.
2.6 Pencegahan
Disentri
amoeba Makanan, minuman dan keadaan lingkungan hidup yang memenuhi syarat kesehatan
merupakan sarana pencegahan penyakit yang sangat penting. Air minum sebaiknya
dimasak dahulu karena kista akan binasa bila air dipanaskan 500C selama
5 menit. Penting sekali adanya jamban keluarga, isolasi dan pengobatan carrier.
Carrier dilarang bekerja sebagai juru masak atau segala pekerjaan yang
berhubungan dengan makanan. Sampai saat ini belum ada vaksin khusus untuk pencegahan. Pemberian kemoprofilaksis bagi
wisatawan yang akan mengunjungi daerah endemis tidak dianjurkan.
Disentri
basiler Belum ada rekomendasi pemakaian vaksin untuk Shigella. Penularan disentri
basiler dapat dicegah dan dikurangi dengan kondisi lingkungan dan diri yang
bersih seperti membersihkan tangan dengan sabun, suplai air yang tidak
terkontaminasi, penggunaan jamban yang bersih
Dari
program-program yang telah dibuat oleh pemerintah, terdapat cara-cara untuk
mencegah terjadinya disentri. Salah satunya dengan melakukan program PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dari yang paling penting,yaitu mencuci
tangan. Mencuci tangan sering dianggap sebagai hal biasa di masyarakat. Ada
yang tidak mencuci tangan sebelum makan,ada yang mencuci tangan hanya sekedar
dengan air. Padahal mencuci tangan merupakan pencegahan terjadinya penyakit
yang paling penting. Cara mencuci tangan yang paling benar yaitu dengan cara
memakai air bersih dan sabun atau antiseptik. Sabun dan antiseptik berguna
untuk membersihkan kuman atau bakteri yang ada di tangan. Mencuci tangan hingga
steril menggunakan sembilan langkah yang diterapkan dan dianjurkan oleh rumah
sakit adalah cara mencuci tangan yang paling benar. Mencuci tangan dilakukan
setelah buang air besar,sebelum memasak atau menjamah makanan,sebelum dan
sesudah makan.
Langkah
selanjutnya yaitu menutup rapat-rapat tempat menyimpan makanan. Ini bertujuan
agar makanan tidak berisi bakteri dan makanan menjadi makanan yang bersih dan
sehat untuk dikonsumsi. Dalam kehidupan sehari-hari,ada masyarakat yang kurang
menjaga kebersihan. Sehingga tidak jarang di dalam rumah atau ruangan mereka
banyak terdapat serangga atau binatang lain yang dapat menimbulkan penyakit
seperti lalat, kecoak, tikus, nyamuk, dan lainnya. Kebersihan alat-alat rumah
tangga yang digunakan untuk membuat makanan juga harus diperhatikan. Kita juga
harus melindungi sumber air agar tetap bersih dan terhindar dari kontaminasi
tinja. Kamar mandi harus bersih dan diusahakan agar tidak lembab dan ada sinar
matahari yang masuk ,karena bakteri dapat hidup di daerah yang lembab. Tinja
dibuang secara saniter dan teratur. Dalam menjalankan langkah-langkah
pencegahan, sebaiknya masyarakat saling bergotong-royong, sehingga setiap orang
akan tahu bahaya dari penyakit ini. Dari pengetahuan tersebut akan tercipta
masyarakat yang harmonis, memiliki perilaku sehat,dan pola hidup sehat teratur.
Dalam bidang
pelayanan kesehatan, sudah banyak diterapkan program-program untuk mencegah
disentri.Masyarakat juga harus mencari informasi-informasi terkini terkait
dengan upaya meningkatkan kesejahteraan kesehatan. Banyak juga klinik-klinik
atau rumah sakit meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang professional dengan
memperbanyak program sosialisasi dan penyuluhan ke
masyarakat,sekolah-sekolah,di banjar,dan dimana saja.
Jadi,dapat
disimpulkan bahwa penyakit ini merupakan penyakit berbahaya yang dapat dicegah.
Memang sulit untuk mengobati penyakit disentri ini. Namun,dengan adanya
kesadaran dari setiap individu,dan menerapkan pengetahuan yang didapat dari
sosialisasi, edukasi, pengalaman, kontak sosial, atau motivasi dari orang
terdekat,niscaya penyakit ini setidaknya dapat dicegah. Bersama-sama semua
orang bergotong-royong menerapkan pola hidup sehat, berolahraga, dan memakan
makanan yang sehat dan teratur. Semua orang diharapkan dapat menjadi role mode
bagi orang-orang yang belum tahu. Semuanya harus dimulai dari diri sendiri.
Secara khusus
sebagai berikut :
·
Disentri
tersebar karena kebersihan yang buruk. Untuk meminimalkan risiko terkena
penyakit ini, jaga selalu kebiasaan hidup bersih dan sehat.
·
Cuci
tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet atau sebelum dan sesudah makan,
baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain/anak.
·
Bila
Anda bepergian, jangan minum air setempat kecuali telah direbus selama paling
sedikit 10 menit. Atau gunakan air kemasan atau minuman bersoda dari
kaleng atau botol yang masih dalam kondisi bersegel.
· a. Jangan
minum dari air mancur umum atau membersihkan gigi dengan air keran
· b. Jangan
makan buah segar atau sayuran yang tidak bisa dikupas sebelum makan.
· c. Jangan
makan atau minum produk susu, keju atau susu yang mungkin belum dipasteurisasi.
· d. Jangan
makan atau minum apa pun yang dijual oleh PKL (kecuali minuman dari kaleng
benar disegel atau botol).
2.7 Penatalaksanaan
1.
Perhatikan keadaan umum anak, bila anak appear toxic, status gizi kurang,
lakukan pemeriksaan darah (bila memungkinkan disertai dengan biakan darah) untuk
mendeteksi adanya bakteremia. Bila dicurigai adanya sepsis, berikan terapi
sesuai penatalaksanaan sepsis pada anak. Waspadai adanya syok sepsis.
2.
Komponen terapi disentri, antara lain :
a.
Koreksi dan maintenance cairan dan elektrolit
Seperti pada kasus diare akut secara
umum, hal pertama yang harus diperhatikan dalam penatalaksanaan disentri
setelah keadaan stabil adalah penilaian dan koreksi terhadap status hidrasi dan
keseimbangan elektrolit.
b.
Diet
Anak dengan disentri harus
diteruskan pemberian makanannya. Berikan diet lunak tinggi kalori dan protein
untuk mencegah malnutrisi. Dosis tunggal tinggi vitamin A (200.000 IU) dapat
diberikan untuk menurunkan tingkat keparahan disentri, terutama pada anak yang
diduga mengalami defisiensi. Untuk mempersingkat perjalanan penyakit, dapat
diberikan sinbiotik dan preparat seng oral. Dalam pemberian obat-obatan, harus
diperhatikan bahwa obat-obat yang memperlambat motilitas usus sebaiknya tidak
diberikan karena adanya resiko untuk memperpanjang masa sakit.
c.
Antibiotika
·
Anak dengan disentri harus dicurigai menderita shigellosis
dan mendapatkan terapi yang sesuai. Pengobatan dengan antibiotika yang tepat
akan mengurangi masa sakit dan menurunkan resiko komplikasi dan kematian.
·
Pilihan utama untuk Shigelosis (menurut anjuran WHO) :
Kotrimokasazol (trimetoprim 10mg/kbBB/hari dan sulfametoksazol 50mg/kgBB/hari)
dibagi dalam 2 dosis, selama 5 hari.
·
Dari hasil penelitian, tidak didapatkan perbedaan manfaat
pemberian kotrimoksazol dibandingkan placebo10.
·
Alternatif yang dapat diberikan : o Ampisilin
100mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis o Cefixime 8mg/kgBB/hari dibagi dalam 2
dosis o Ceftriaxone 50mg/kgBB/hari, dosis tunggal IV atau IM o Asam nalidiksat
55mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis.
·
Perbaikan seharusnya tampak dalam 2 hari, misalnya panas
turun, sakit dan darah dalam tinja berkurang, frekuensi BAB berkurang, dll.
Bila dalam 2 hari tidak terjadi perbaikan, antibiotik harus dihentikan dan diganti
dengan alternatif lain.
·
Terapi antiamubik diberikan dengan indikasi : o
Ditemukan trofozoit Entamoeba hystolistica dalam pemeriksaan mikroskopis tinja.
o Tinja berdarah menetap setelah terapi dengan 2 antibiotika berturut-turut
(masing-masing diberikan untuk 2 hari), yang biasanya efektif untuk disentri
basiler.
·
Terapi yang dipilih sebagai antiamubik intestinal pada anak
adalah Metronidazol 30-50mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis selama 10 hari. Bila
disentri memang disebabkan oleh E. hystolistica, keadaan akan membaik dalam 2-3
hari terapi.
d.
Sanitasi
Beritahukan
kepada orang tua anak untuk selalu mencuci tangan§ dengan bersih sehabis
membersihkan tinja anak untuk mencegah autoinfeksi.
Prinsip
utama pengobatan diare
1.
Diare cair membutuhkan penggantian
cairan dan elektrolit tanpa melihat etiologinya/penyebabnya.
2.
Makanan harus diteruskan bahkan ditingkatkan selama diare
untuk menghindarkan efek buruk pada gizi.
3.
Antibiotik/anti parasit tidak boleh digunakann secara rutin,
tidak ada manfaatnya untuk kebanyakan kasus termasuk diare berat, diare dengan
panas kecuali : pada disentri yang harus diobati dengan antimikroba yang
efektif untuk shigella, Suspek kolera dengan dehidrasi berat, Diare
persisten, bila diketemukan tropozoit atau kista G lamblia atau tropozoit E.
histolitika di tinja atau cairan usus, atau bila bakteri patogen ditemukan
dalam kultur tinja.
Terapi rehidrasi, Bertujuan
untuk mengoreksi kekurangan cairan dan elektrolit secara cepat.
Terapi
rehidrasi oral:
·
Cairan oralit (cairan rehidrasi oral) Oralit adalah campuran gula dan
garam. Rasio glukosa vs natrium paling tidak 1 : 1. Untuk terapi diare di rumah
ibu diberi oralit untuk pemakaian 2 hari. Bila memberikan oralit satu kantong
harus diberikan sekaligus dan larutan oralit yang tidak digunakan dalam 24 jam
harus dibuang. Bila diare terus berlangsung sedangkan oralit sudah habis harus
memberikan cairan rumah tangga atau membawa kembali anaknya ke sarana kesehatan
untuk pengobatan.
·
Cairan rumah tangga, Meskipun komposisinya tidak seberat
oralit untuk mengobati dehidrasi, cairan larutan seperti sup, air biasa,
minuman yoghurt mungkin lebih praktis untuk rehidrasi oral mencegah dehidrasi.
Cairan rumah tangga ini harus segera diberikan pada anak pada saat mulai diare
dengan tujuan memberi lebih banyak cairan dari biasanya. Ada beberapa cairan
yang tidak boleh diberikan pada anak yang menderita diare termasuk sari buah
manis yang diperdagangkan, pencahar, stimulansia seperti kopi.
3. Makanan pada terapi diare
ASI,
susu formula atau susu sapi harus diberikan seperti biasanya. Anak umur 6 bulan
atau lebih harus diberikan makanan lunak/setengah padat. Tawarkan makanan
setiap 3-4 jam atau berikan anak makanan sebanyak dia mau. Pemberian makanan
sedikit – sedikit namun sering lebih dapat diterima daripada diberikan dalam
jumlah besar tapi jarang. Setelah diare berhenti, teruskan pemberian makanan
satu kali lebih banyak daripada biasanya selama 2 minggu menggunakan makanan
yang mengandung banyak gizi.
4. Obat anti diare
Banyak
obat dijual untuk mengobati diare akut dan muntah. Obat-obatan anti diare
meliputi anti motilitas usus (misal loperamid, difenoksilat, kodein), adsorben
(misal norit, kaolin, attapulgit, smectite) dan biakan bakteri hidup (misal
lactobacillus, streptokokus faecalis). Antimuntah termasuk klorpromasin,
prometasin. Semua obat di atas tidak boleh diberikan pada anak di bawah 5
tahun.
WOC
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN DISENTRI
3.2. Keluhan Utama
BAB lebih dari 3 x
3.3. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Penyakit Sekarang
BAB warna kuning kehijauan, bercamour lendir dan darah atau lendir saja. Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran : 3-5 hari (diare akut), lebih dari 7 hari ( diare berkepanjangan), lebih dari 14 hari (diare kronis).
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Pernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau kortikosteroid jangka panjang (perubahan candida albicans dari saprofit menjadi parasit), alergi makanan, ISPA, ISK, OMA campak.
3. Riwayat Nutrisi AS
Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang dewasa, porsi yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan susu. kekurangan gizi pada anak usia toddler sangat rentan,. Cara pengelolahan makanan yang baik, menjaga kebersihan dan sanitasi makanan, kebiasan cuci tangan,
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ada salah satu keluarga yang mengalami diare.
5. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Penyimpanan makanan pada suhu kamar, kurang menjaga kebersihan, lingkungan tempat tinggal.
6. Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan
a. Pertumbuhan
o Kenaikan BB karena umur 1 –3 tahun berkisar antara 1,5-2,5 kg (rata-rata 2 kg), PB 6-10 cm (rata-rata 8 cm) pertahun.
o Kenaikan linkar kepala : 12cm ditahun pertama dan 2 cm ditahun kedua dan seterusnya.
o Tumbuh gigi 8 buah : tambahan gigi susu; geraham pertama dan gigi taring, seluruhnya berjumlah 14 – 16 buah
o Erupsi gigi : geraham perama menusul gigi taring.
b. Perkembangan
o Tahap perkembangan Psikoseksual menurut Sigmund Freud
3.1. Identitas
Perlu diperhatikan adalah usia. Episode diare terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11 bulan. Kebanyakan kuman usus merangsang kekebalan terhadap infeksi, hal ini membantu menjelaskan penurunan insidence penyakit pada anak yang lebih besar. Pada umur 2 tahun atau lebih imunitas aktif mulai terbentuk. Kebanyakan kasus karena infeksi usus asimptomatik dan kuman enteric menyebar terutama klien tidak menyadari adanya infeksi. Status ekonomi juga berpengaruh terutama dilihat dari pola makan dan perawatannya .
Perlu diperhatikan adalah usia. Episode diare terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11 bulan. Kebanyakan kuman usus merangsang kekebalan terhadap infeksi, hal ini membantu menjelaskan penurunan insidence penyakit pada anak yang lebih besar. Pada umur 2 tahun atau lebih imunitas aktif mulai terbentuk. Kebanyakan kasus karena infeksi usus asimptomatik dan kuman enteric menyebar terutama klien tidak menyadari adanya infeksi. Status ekonomi juga berpengaruh terutama dilihat dari pola makan dan perawatannya .
3.2. Keluhan Utama
BAB lebih dari 3 x
3.3. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Penyakit Sekarang
BAB warna kuning kehijauan, bercamour lendir dan darah atau lendir saja. Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran : 3-5 hari (diare akut), lebih dari 7 hari ( diare berkepanjangan), lebih dari 14 hari (diare kronis).
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Pernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau kortikosteroid jangka panjang (perubahan candida albicans dari saprofit menjadi parasit), alergi makanan, ISPA, ISK, OMA campak.
3. Riwayat Nutrisi AS
Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang dewasa, porsi yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan susu. kekurangan gizi pada anak usia toddler sangat rentan,. Cara pengelolahan makanan yang baik, menjaga kebersihan dan sanitasi makanan, kebiasan cuci tangan,
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ada salah satu keluarga yang mengalami diare.
5. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Penyimpanan makanan pada suhu kamar, kurang menjaga kebersihan, lingkungan tempat tinggal.
6. Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan
a. Pertumbuhan
o Kenaikan BB karena umur 1 –3 tahun berkisar antara 1,5-2,5 kg (rata-rata 2 kg), PB 6-10 cm (rata-rata 8 cm) pertahun.
o Kenaikan linkar kepala : 12cm ditahun pertama dan 2 cm ditahun kedua dan seterusnya.
o Tumbuh gigi 8 buah : tambahan gigi susu; geraham pertama dan gigi taring, seluruhnya berjumlah 14 – 16 buah
o Erupsi gigi : geraham perama menusul gigi taring.
b. Perkembangan
o Tahap perkembangan Psikoseksual menurut Sigmund Freud
BAB 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Disentri
merupaka peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit perutdan buang
air besar encer yang bercampur lendir dan darah. Etiologi dari disentri ada 2,
yaitu disenstri basiler yang disebabkan oleh Shigella,sp. Dan disentri amuba yang disebabkan oleh Entamoeba hystolitica
.Manifestasi
klinis disentri basiler berupa diare berlendir, alkalis, tinja kecil-kecildan
banyak, darah dan tenesmus serta bila tinja berbentuk dilapisi lendir. Manifestasi
klinis disentri amuba berupa tinja biasanya besar, asam, berdarah dantenesmus
jarang.
Pencegahan
penyakit disentri dapat dengan melakukan
program PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dari yang paling penting yaitu
mencuci tangan, menutup
rapat-rapat tempat menyimpan makanan, melindungi sumber air
agar tetap bersih dan terhindar dari kontaminasi tinja. Tinja dibuang secara saniter dan
teratur lembab.
Kamar
mandi harus bersih dan diusahakan agar tidak lembab dan ada sinar matahari yang
masuk,karena bakteri dapat hidup di daerah yang lembab. Disentri basiler
Prinsip dalam melakukan tindakan pengobatan adalah istirahat,mencegah atau
memperbaiki dehidrasi dan pada kasus yang berat diberikan antibiotika
4.2
SARAN
Penulis
mengharapkan bagi setiap orang untuk tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat
baik dari hal yang kecil seperti rajin mencuci tangan sampai hal yang besar.
Dan untuk pemerintah hendaknya senantiasa tetap memberikan pemahan tentang pola
hidup sehat dan bersih kepada setiap warga Negara agar mereka terhindar dari
berbagai penyakit serta perlunya pengawasan makanan dari pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
2 komentar:
Artikelnya sangat bermanfaat sekali, ditunggu artikel yang lainnya
http://blogobattasik.com/obat-tradisional-disentri-basiler/
Good article, thanks for the sharing
Obat-Herbal-Diabetes-Mellitus-Alami-Ampuh-Cepat-Menyembuhkan
Tanaman-Penurun-Asam-Urat-Tinggi
cara-alternatif-mengobati-kista-coklat-secara-alami
Posting Komentar